Berkebun Di Sekolah

Sekolah kami SMP Negeri 1 Pasawhan,. Ketersediaan lahan sekolah kami memungkinkan untuk berkebun. Kami memanfaatkan lahan kosong seperti dekat tembok keliling, pojok sekolah, dan tepi kolam ikan untuk ditanami aneka sayur dan buah seperti  cabai, sawi, daun bawang, bayam, kangkung, pisang dan sebaginya. Banyak manfaat yang kami peroleh dari adanya kebun sekolah ini selain hasil panennya ternyata kebun sekolah dapat dijadikan sebagai media edukasi gizi bagi peserta didik kami.

Ide edukasi gizi berawal dari banyaknya anak-anak yang hanya tahu jenis bahan-bahan makanan namun ternyata kebanyakan dari mereka belum pernah tahu bentuk pohonnya seperti apa bagaimana cara menanamnya. Bahkan diantara mereka sangat heran saat ditunjukkan bahwa jenis bahan makanan tertentu bisa ditanam sangat mudah, dapat disiasati meskipun lahan yang tersedia sempit, atau menggunakan media tanam yang sederhana. Kegiatan yang kami lakukan mulai dari penyiapan lahan, termasuk mencampur media tanam, penanaman, perawatan, dan cara memanen.

Lahan untuk berkebun di sekolah kami cukup luas. Adapun tanaman yang kami tanam yaitu kangkung, bayam, cabe, okra, pare, terong, tomat, dan sawi. Untuk perawatan kebun merupakan tanggung jawab seluruh siswa. Anak-anak sangat menyukai aktivitas merawat kebun seperti menyiram, memberi pupuk dan menyiangi tanaman pengganggu. Perawatan kebun dilakukan satu minggu sekali yaitu pada hari rabu, khusus untuk penyiraman dilakukan setiap hari pada musim kemarau seperti saat sekarang ini kami menggunakan metode penyiraman otomatis yang di gagas guru prakarya di sekolah kami. Setiap hari rabu ketika pelajaran P5, guru mengajak anak-anak untuk menyiangi rumput, memberi pupuk tanaman-tanaman yang kurang berkembang.

Dalam kesimpulannya, kegiatan belajar berkebun untuk siswa merupakan cara yang efektif dalam mengajarkan pentingnya ketahanan pangan serta mengembangkan keterampilan bercocok tanam pada siswa 


Anton Andika Jaya,S.Pd