In House Training Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Paradigma Baru Terintegrasi TdBA
Tanggal 24 November 2024
Tanggal 24 November 2024
IHT (In House Training) merupakan pelatihan atau pengembangan profesional yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk para guru dan staf. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan efektivitas pengajaran mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan standar pendidikan yang berlaku. Materi IHT kali ini adalah "Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Paradigma Baru Terintegrasi TdBA". Kegiatan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian pendidikan karakter di Kabupaten Purwakarta. Hal ini juga sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang para pengajar miliki dengan apa yang mereka hadapi dalam bekerja pada Tahun Pembelajaran 2024/2025. Kegiatan IHT ini dilaksanakan selama 4 hari, dari tanggal 19 sampai dengan 22 November 2024 dengan menghadirkan dua narasumber dari Instansi Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yaitu Dwi Rachmayani, M.Pd dan Bibah Habibah, S.Pd.
Kegiatan diawali dengan Membaca Basmallah secara bersama-sama disertai d'oa pembuka kegiatan yang di bacakan oleh Bapak Mamat Abdurahmat, S.Pd dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di pimpin oleh ibu Titin Kustini, S.Pd dan dilanjutkan dengan sambutan serta laporan dari panitia penyelenggara IHT.
Kegiatan selanjutnya yaitu sambutan sekaligus pembukaan Oleh ibu Irma Silviani, M.Pd selaku Kepala Sekolah dan Penanggung jawab kegiatan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan harapanya agar pelaksanaan IHT ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi guru-guru dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran yang terintegrasi TdBA.
Kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi Implementasi TdBA dan insersi lima bunga karakter yang sampaikan oleh Narasumber Ibu Dwi Rachmayani,M.Pd. Pada kegiatan IHT ini diberikan beberapa materi mengenai pentingnya memahami perubahan paradigma terhadap pendidikan dan sosial serta pentingnya memahami konsep penerapan insersi lima bunga karakter dan kegiatan pembelajaran yang terintegrasi TdBA.
Rangkaian materi dilaksanakan selama tiga hari yang diberikan oleh pemateri cukup beragam, materi yang disampaikan oleh ibu Bibah Habibah, S.Pd merupakan materi mengenai desain pembelajaran yang terintegrasi TdBA. Dalam Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada peserta didik maupun guru untuk mengembangkan bakatnya dengan bantuan pihak luar dikarenakan guru maupun sekolah memiliki keterbatasan dari sarana prasarana maupun kemampuanya. dengan proses penguatan melalui IHT ini diharapkan guru lebih siap dan lebih percaya diri untuk mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan Konsep TdBA disertai pembelajaran yang berdiferensiasi untuk menjawab tantangan perubahan paradigma di dunia pendidikan.
Selain itu tujuan dari materi yang disampaikan oleh Ibu Bibah Habibah, S.Pd adalah untuk memberikan pencerahan kembali dan penguatan konsep pengetahuan serta pengembangan khusus guru, terutama mengenai desain pembelajaran yang menyangkut Kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Selain itu untuk meningkatkan proses pembelajaran guru di kelas yang berpusat pada siswa dan berdiferensiasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan Praktik mindfulness, kegiatan mindfulness telah menjadi semakin populer dalam menjawab tantangan kehidupan modern yang penuh dengan stres dan gangguan. Mindfulness, atau kesadaran penuh, mengajarkan kita untuk mengalami momen saat ini tanpa penilaian atau reaksi berlebihan terhadap pikiran, emosi, atau situasi yang muncul. Dengan fokus pada pernapasan, tubuh, dan pikiran, praktik ini membantu individu untuk lebih mengenal diri sendiri, mengelola stres dengan lebih baik, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Implementasi program mindfulness di sekolah merupakan langkah progresif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional peserta didik, guru, serta staf pendidik. Mindfulness sendiri merupakan praktik yang berakar pada tradisi meditasi Buddhis namun telah diadaptasi untuk penggunaan sekuler dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan. Tujuan utama dari program mindfulness di sekolah adalah untuk membantu peserta didik dan guru dalam mengelola emosi, meningkatkan konsentrasi, dan mengembangkan keterampilan regulasi emosi. Dalam lingkungan pendidikan yang semakin kompetitif dan menuntut, mindfulness menawarkan alat yang berharga untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional. Langkah pertama dalam implementasi program mindfulness adalah membangun kesadaran dan dukungan dari seluruh komunitas sekolah. Ini melibatkan edukasi kepada tenaga administrasi sekolah, guru, orang tua, dan siswa tentang manfaat mindfulness dan bagaimana praktik ini dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sekolah sehari-hari.
Pada hari ketiga IHT ini, diawali dengan kegiatan Mindfullness seperti biasa. Setelah itu, seluruh pendidik diajak berkeliling lingkungan sekolah dan mengumpulkan lima jenis daun yang tidak berlendir dan berbulu sebanyak satu genggam per-orang untuk dijadikan biosaka. Praktik pembuatan biosaka ini diawali dengan mencampurkan air sebanyak satu liter kedalam wadah yang telah disiapkan dan menggosok secara bersama-sama dengan daun yang sudah dikumpulkan hingga air berwarna hijau, setelah itu air tersebut disaring, kemudian dimasukan kedalam wadah dan siap digunakan untuk menyiram tanaman, biosaka ini dapat berfungsi sebagai nutrisi untuk tanaman.
Pada hari ketiga IHT ini, diawali dengan kegiatan Mindfullness seperti biasa. Setelah itu, seluruh pendidik diajak berkeliling lingkungan sekolah dan mengumpulkan lima jenis daun yang tidak berlendir dan berbulu sebanyak satu genggam per-orang untuk dijadikan biosaka. Praktik pembuatan biosaka ini diawali dengan mencampurkan air sebanyak satu liter kedalam wadah yang telah disiapkan dan menggosok secara bersama-sama dengan daun yang sudah dikumpulkan hingga air berwarna hijau, setelah itu air tersebut disaring, kemudian dimasukan kedalam wadah dan siap digunakan untuk menyiram tanaman, biosaka ini dapat berfungsi sebagai nutrisi untuk tanaman.
Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan membuat Vertikal Garden menggunakan pipa paralon besar berukuran 1,5 meter lalu pipa paralon tersebut di "lukai" dengan jarak kurang lebih 30cm, kemudian dipanaskan dan dilubangi menggunakan botol disetiap sisi yang telah ditentukan, setelah selesai membuat lubang selanjutnya pipa paralon tersebut didirikan di media pot atau poly bag dan diisi media tanam untuk kemudian ditanami dengan tanaman.
Setelah pembuatan biosaka dan Vertikal Garden, seluruh peserta IHT berkumpul dan mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat olahan hasil kebun sekolah yaitu "Musang (Mustofa Pisang)". Makanan ini adalah hasil panen pisang yang dapat dijadikan cemilan sehat.
Kegiatan IHT ditutup pada hari ketiga dengan refleksi dari peserta dan dilanjutkan pembacaan do'a penutup yang di bawakan oleh Bapak Mamat Abdurachmat, S.Pd,. Semoga dengan terlaksananya IHT peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran paradigma baru terintegrasi TdBA dapat memberikan semangat baru terhadap seluruh staf pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Pasawahan untuk mengimplementasikan pembelajaran yang terintegrasi dan berbasis TdBA dalam proses belajar mengajar nantinya.
Kegiatan IHT ditutup pada hari ketiga dengan refleksi dari peserta dan dilanjutkan pembacaan do'a penutup yang di bawakan oleh Bapak Mamat Abdurachmat, S.Pd,. Semoga dengan terlaksananya IHT peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran paradigma baru terintegrasi TdBA dapat memberikan semangat baru terhadap seluruh staf pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Pasawahan untuk mengimplementasikan pembelajaran yang terintegrasi dan berbasis TdBA dalam proses belajar mengajar nantinya.
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3