P5 KELAS 8

REKAYASA TEKNOLOGI

Deskripsi Proyek

SMPN 1 PASAWAHAN memiliki lahan kosong yang cukup luas. Lahan tersebut dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan  tatanen di bale atikan. Pada kegiatan ini guru dan murid melakukan penanaman berbagai jenis tanaman yakni tanaman annual, biennial dan perennial. Selain dimanfaatkan untuk kegiatan tatanen di bale atikan, lahan kosong sekolah digunakan untuk Taman Sekolah, Kolam Ikan dan Peternakan Ayam.

Kegiatan tatanen di bale atikan yang kini sedang berjalan mengalami beberapa kendala diantaranya kurangnya ketersediaan air dan kompos. Demikian pula peternakan ayam dan ikan terkendala kekurangan pakan, baik pakan alami maupun pakan buatan. Beberapa jenis tanaman yang dipanen juga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Proyek penguatan profil pelajar pancasila kelas 8 pada semester ini akan berupaya untuk menemukan solusi bagi permasalahan diatas. Beberapa upaya yang akan dilakukan diantaranya membuat permentasi pakan alami ikan, membuat fermentasi pakan alternatif ayam, membuat kompos dengan cara fermentasi, membuat jamu ternak dari tanaman rimpoang dan membuat bahan makanan dengan teknik fermentasi.



Dimensi, Elemen dan Tujuan

DIMENSI P5

Gotong royong 

Bernalar kritis 

Kreatif 

Elemen


Kolaborasi


Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan


Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Tujuan

Tujuan pelaksanaan P5 ini adalah:


Alur Kegiatan Proyek

Tahap Pengenalan

Mengenali dan membangun kesadaran dan wawasan peserta didik terhadap tema yang sedang dipelajari.

Niti Harti

Tahapan mengerti masalah yang akan dipecahkan,  melalui proses mendengar,



Tahap Kontekstualisasi

Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan

Niti Surti

Tahap memahami konteks masalah yang diamati, dan data pendukung yang sudah diperoleh sebelumnya untuk dijadikan rancangan proyek yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya.


4. Guru mengajak murid berkeliling mengamati lingkungan sekolah, kemudian murid merinci masalah-masalah yang mereka temukan.


5. Guru dan murid berdiskusi mencari solusi untuk masalah-masalah tersebut.


6. Guru dan murid berdiskusi membahas video pembelajaran.


7. Murid melakukan simulasi dan demonstrasi topik yang dibahas pada video pembelajaran.

Tahap Aksi

Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata 

Niti Bukti

Tahap membuktikan rancangan projek yang sudah dibuat sebagai latihan dasar (based practice) untuk mencari solusi dari masalah yang sedang diamati.


8. Melakukan praktik pembuatan alat infus tanaman.


9. Melakukan praktik membuat kompos dari daun kering.


10. Melakukan praktik membuat kompos dari gedebog pisang.


11. Melakukan praktik membuat kompos dari sampah dapur.


12. Melakukan praktik membuat pakan ikan fermentasi daun pepaya.


13. Melakukan praktek membuat pakan ayam fermentasi.


14. Melakukan praktik membuat minuman es bunga telang.


15. Melakukan praktik membuat jamu ternak dari tanaman rimpang.



Tahap Genapi

Niti bakti

Tahap evaluasi dan refleksi untuk menguji hasil projek , mengukur kesesuaian antara teori dan hasil serta tahap perbaikan apabila hasil projek dirasa tidak sesuai.


15. Murid memasang alat infus tanaman di masing-masing bedengan.


16. Murid melakukan observasi dan evaluasi kinerja alat infus tanaman.


17. Murid memberikan tindak lanjut terhadap kinerja alat infus tanaman yang mengalami kendala.


18. Murid melakukan observasi dan evaluasi terhadap perkembangan kompos.


19. Murid menuangkan hasil fermentasi daun pepaya ke kolam ikan.


20. Murid memberikan pakan ayam hasil fermentasi kepada ayam.


21. Murid menyajikan es bunga telang.

Tahap refleksi

Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi 

Niti Sajati 

Tahap mengambil kesimpulan dari projek yang sudah dilaksanakan yang menghasilkan pengetahuan baru yang tidak terbantahkan karena berdasarkan proses mengerti, memahami, membuktikan, mengevaluasi dan mengambil kesimpulan.


22. Guru dan murid melakukan refleksi pembelajaran.

Assesmen 

Instrumen  asesmen yang digunakan adalah rubrik. Rubrik merupakan salah satu alat asesmen yang sering dipakai untuk pembelajaran kolaboratif seperti projek profil. Rubrik dapat dipakai oleh pendidik dan peserta didik untuk mengevaluasi kualitas kinerja peserta didik secara konsisten, membangun, dan objektif. 


Bagi pendidik. Rubrik yang efektif dapat mengurangi waktu yang dihabiskan pendidik untuk menilai karena sudah ada deskripsi jelas yang menjadi acuan pendidik. Deskripsi ini memastikan konsistensi dan objektivitas dalam menilai sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dan keluhan tentang nilai. 


Bagi peserta didik. Rubrik yang efektif dapat memberikan peserta didik pemahaman yang jelas mengenai ekspektasi suatu tugas dan keterkaitan tugas dengan tujuan projek profil. Oleh karena itu, peserta didik dapat berlatih mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri menggunakan rubrik yang ada. Rubrik juga bisa dipakai sebagai acuan pemberian umpan balik.

Berikut ini adalah contoh rubrik yang digunakan untuk asesmen:

Evaluasi dan Tindak Lanjut Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi implementasi proyek profil:

Evaluasi implementasi projek profil bersifat menyeluruh. Evaluasi ini bukan hanya terhadap pembelajaran peserta didik, tetapi juga terhadap proses pembelajaran pendidik dalam menyiapkan aktivitas projek profil juga kesiapan satuan pendidikan dan lingkungan satuan pendidikan lain dalam menjalankan projek profil.


Evaluasi implementasi projek profil fokus kepada proses dan bukan hasil akhir. Jadi tolak ukur dari evaluasi adalah perkembangan dan pertumbuhan diri peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan. Misalnya: yang dievaluasi bukanlah berapa banyak peserta didik mendapatkan nilai akhir yang tinggi atau kualitas produk, tetapi yang dievaluasi adalah bagaimana dan seberapa jauh peserta didik mengalami pembelajaran dan mengembangkan profil pelajar Pancasila selama projek profil berjalan. Untuk pendidik, perkembangan yang bisa diukur adalah kemampuan pendidik dalam merancang aktivitas pembelajaran berbasis projek profil. Untuk satuan pendidikan, perkembangan yang bisa diukur adalah tingkat kesiapan satuan pendidikan dan kesinambungan pelaksanaan pembelajaran berbasis projek profil, serta kerjasama tim fasilitator projek profil.


Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam. Setiap satuan pendidikan memiliki kesiapan pelaksanaan projek profil yang berbeda, begitu juga dengan kesiapan pendidik dan peserta didiknya dalam mengikuti pembelajaran berbasis proyek.


Oleh karena itu, evaluasi implementasi projek profil seyogyanya dikembangkan dengan menyesuaikan konteks satuan pendidikan. satuan pendidikan dan pendidik yang sudah terbiasa menjalankan pembelajaran berbasis proyek tentu akan mempunyai sasaran perkembangan yang berbeda dengan satuan pendidikan dan pendidik yang baru memulai proses pembelajaran berbasis proyek, sehingga tidak bisa disamakan.


Gunakan berbagai jenis bentuk asesmen  yang dilakukan tersebar selama projek profil dijalankan untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh. Hindari menggunakan hanya satu jenis asesmen yang hanya dilakukan di akhir projek profil.


Melibatkan peserta didik dalam evaluasi. Keterlibatan peserta didik penting agar peserta didik merasakan rasa kepemilikan terhadap projek profil, juga agar evaluasi lebih menyeluruh.